Kamis, 26 September 2013

Konsep Server Load Balancing


"Teknologi Load Balancing adalah teknologi aplikasi yang berlandaskan operasional by controller (pengendali). Namun, pervasiveness (kemudahan untuk meresapi pengertian) pada teknologi load balancing nampaknya tidak mudah untuk dimengerti secara global, tidak juga secara umum mempertimbangkan untu
k mencari dimana keuntungan dari penggunaan load balancing. Untuk memaksimalkan keuntungan / pendapatan, perusahaan-perusahaan seharusnya memahaim kedua konsep load balancing yakni basic / dasar dan perbedaan pada load balancing." ~ by KJ (Ken) Salchow Jr.

                                                                                                                                                                  
Data Postingan by Informatics Henkover : 
  • Judul : Konsep Load Balancing Server 
  • Jenis Karangan : Konsep
  • Produk : F5
  • Daya Prevasive : Middle-low

                                                                                                                                                                   



Pengenalan

Load balancing memulai kehadirannya dengan menciptakan network-based load balancing hardware yakni perangkat network yang dapat melakukan load balancing. Ini merupakan penemuan esensial, yang mana dapat mengoperasikan teknologi ADC (Application Delivery Controller). Metode yang kedua dalam rangkan membangun material load balancing  pada pembuatan sebuah jaringan / network (load balancing bisa dijalankan pada aplikasi yang proprietary / satu brand). Konsep-konsep ini adalah konsep dari terbentuknya ADC. Karena perangkat-perangkat ini adalah bersifat application neutral dan berada di luar application server itu sendiri, mereka dapat load balance menggunakan straightforward network technique. Intisarinya adalah perangkat-perangkat ini akan menjadi sebuah "virtual server" address untuk diakses oleh Internet / pengagksesan secara luas, dan ketika ada user mencoba untuk kone, mereka akan memforward koneksi pada real server yang terdekat dengan menggunakan koneksi bidirectional NAT (searah).



Istilah Dasar Load Balancing 

Node, Host, Member dan Server

Kebanyakan load balancer mempunyai konsep untuk node, host, member atau server. Beberapa vendor pembuat perangkat load balancer mempunyai keempatnya, namun akan berbeda istilah yang diucapkan. Terdapat 2 basic konsep yang biasanya dibahas.

Konsep 1 - biasanya disebut a node atau server = idenya adalah physical server / real server itu sendiri yang akan menerima trafik dari load balancer. Ini sinonim dengan IP Address  pada physical server dan ini akan dan jika tidak adanya load balancer, IP Address ini akan menjadi IP Address yang ada pada nama server yang akan diresolve (misalnya : www.informatichenkover.com). Selanjutnya konsep ini akan disebut sebagai Host

Konsep 2 - adalah member (biasanya disebut dengan node oleh beberapa maufcaktur). Sebuah member biasanya mempunyai penjelasan yang sedikit lebih banyak dari server / node dalam hal TCP port ppada actual application yang menerima trafik. Untuk instansiasi,  sebuah server bernama www.informatichenkover.com akan meresolve address 172.16.1.10, yang merepresentasikan server / node, dan mungkin mempunyai aplikasi (a web server) berjalan pada TCP port 80, membuat member address 172.16.1.10:80. Menaruh member termasuk didalamnya adalah menaruh definisi pada aplikasi port sebaik pada IP Address pada phsycal server. Selanjutnya konsep ini akan merefer pada poin yang diberi nama Service.

Mengapa semua menjadi sepertinya kesulitan / komplikasi? karena perbedaan antar physical server dan application service berjalan pada satu perangkat dan memperbolehkan load balancer untuk secara individualluy berkomunikasi dengan aplikasi daripada hardwarenya. Sebuah host (172.16.1.10) bisa mempunyai lebih dari 1 servis (HTTP, FTP, DNS, dll). Dengan mendefinisikan setiap aplikasi secara unik (172.16.1.10:80 ; 172.16.1.10:21 dan 172.16.1.10:53) Load balancer dapat menpergunakan load balancing yang unik dan health monitoring based on services yang dibawahi oleh host.

Ingat ! kebanyakan load balancing based technology menggunakan beberapa konsep untuk merepresentasikan host / physical server dll untuk merepresent service yang tersedia. pada kasus ini SIMPLE ! hanya hots dan service

Pool, Cluster, dan Farm

Load balancing mengizinkan organisasi untuk mengirimkan inbound traffik pada banyak destinasti back end. maka dari itu kita harus mempunyai konsep destinasi back end. Cluster, (biasa disebut pool / farm) adalah merupakan kumpulan dari service-service yang sejenis yang tersedia pada banyak host. Sebagai contoh cluster yang mengkoleksi web sebuah perusahaan adalah bernama "company web page" dan yang menangani e-commerce bernama "e-commerce". Cluster akan mengarah pada konsep service bukan konsep host.

Virtual Server

Virtual server adalah termasuk didalamnya aplikasi port sebaik ip address. Kondisi "virtual service" akan lebih banyak untuk memeliharai penulisan rumus = IP:Port Convention.

Menaruh semua bersamaan.

Menaruh semua konsep secara bersamaan akan menjadikan sebuah topologi dasar dari load balancing server. Load balancer mencegah virtual server ke outside world (luar). Setiap virtual server menuju ke service yang bertempat di satu / lebih host.














4 komentar:

  1. wah bagus neh artikelnya mau tanya neh bagai mana dengan keamanan ya apakah bisa terjamin ?

    jangan lupa mampir ke ===> zayikin.blogspot.com

    BalasHapus
  2. sayangnya perangkay F5 ini tidak menyediakan keamanan masbro. jika kita akan deploy dengan tujuan keamanan kita musti deploy perangkat security. contoh Cisco ASA. next time kita bahas ya ! tks bro

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah makasih neh jadi tw ..

      kapan" ajarin Cisco ya mas :D

      Hapus
  3. Mas Bro, saya butuh banyak artikel tentang perangkat F5..
    Saya mohon materi ttg F5 nya diupgrade lg dong,, Jarang yang membahas perangkat hebat ini, apalagi yg bahasa Indonesia

    BalasHapus